Perjuangan Marsinah sampai hari ini masih menjadi perjuangan seluruh buruh dalam setiap peringatannya. Sosok Marsinah yang dirajam oleh rezim, dibunuh atas nama kekuasaan. Sampai saat ini masih diperjuangkan penyelesaiannya. Penguakan dalang dari semua kriminalisasi yang diterima oleh Marsinah. Masih menjadi misteri.
Belum lagi, kasus hilangnya banyak aktivis dan mahasiswa yang terjadi pada Mei 1998. Sampai hari ini masih menjadi misteri kemana hilangnya mayat mereka dan siapa dalang dari semua kejadian ini.
Mei masih menjadi bulan peringatan akan hadirnya bermacam misteri tersebut.
1 Mei adalah Mayday; peringatan hari buruh. Dimana hari itu, seluruh buruh yang tergabung dalam organisasi buruh tumpah ruah mengikuti aksi demonstrasi memperjuangkan isu-isu mereka. Peringatan hari buruh diadakan sejak tahun 2015. Presiden Jokowi pada saat itu mensahkan bahwa 1 Mei adalah hari buruh dan dilibur nasionalkan. Akan tetapi, bukan hanya itu yang diinginkan oleh para buruh.
Sampai hari ini, masih didapati beberapa perusahaan memiliki beberapa kebijakan yang menelantarkan hak-hak para buruh. Sistem borong yang dilakukan oleh Perusahaan Kelapa Sawit yang akhirnya dibuat pekerja untuk mempekerjakan anak dan istrinya. Baik anak dan istrinya; keduanya tidak memiliki perlindungan keamanan dari perusahaan. Karena hanya suaminya yang masuk ke dalam daftar buruh. Sistem ini sangat mendiskriminasi keberadaan istri dan anak dari buruh tersebut.
Belum lagi upah buruh belum layak untuk beberapa perusahaan. Hari libur untuk haid dan hamil pada buruh perempuan. Pemenuhan akan hak berserikat, dimana sampai hari ini masih ada pemberangusan akan serikat-serikat serta larangan untuk buruh ikut dalam organsiasi.
Begitu juga dengan buruh yang ada di Kota Medan pada tanggal 1 Mei beberapa serikat buruh tumpah ruah di jalan. Gerakan Melawan Sumatera Utara (Geramsu) adalah sebuah jaringan multi sektor yang ikut melakukan aksi demonstrasi menyuarakan hak-hak buruh. Karena Geramsu meyakini bahwa setiap mereka yang masih menerima upah adalah buruh. Aksi ini dilakukan di luar lapangan merdeka. Sedangkan di dalam lapangan merdeka juga diadakan perayaan hari buruh oleh Kapolda Sumut. Kapolda Sumut hari itu melakukan aksi pembagian merchandise kepada buruh-buruh. Akan tetapi, ini tidak membuat para demosntran yang berada idluar lapangan merdeka gentar.
Itu kenapa sampai hari ini, buruh masih turun ke jalan dan menyuarakan suara perjuangan mereka. Hidup Buruh! Hidup Rakyat!